Merindu (1)
Merindu pun butuh logika, jangan tanya mengapa
Sesak dalam relung jiwa tak ada guna
Yang dirindu tak jua tahu akan kerinduannya
Merindu pun tak cukup rasa, tegaskan mengapa
Harus ada usaha mengatakannya
Merindu (2)
Entah sampai kapan si Perindu Diam
Jika mampu bersua Si Telekung putih pun hendak bersaksi
Tentang Linangan air yang tumpah di pagi Sunyi
Tentang nama yang tak berani disebut kepada Tuhannya
Dengan segenap jiwa dia meminta, jangan beri aku cobaan akan
rindu dan cinta
Hendak remuk hatinya, Bak telur yang jatuh dari sangkarnya
Tuhan Pencipta segala alam menjawab keluh kesahnya
Bersama kesulitan selalu ada kemudahan
Kini, Senyum merekah terhias selalu di wajah bulat perindu
Ternyata merindu itu sesungguhnya hanya satu (?)
0 komentar:
Posting Komentar