Jumat, 25 November 2016

Perempuan (bukan) Jalang

Perempuan (bukan) Jalang

Hendak dicupliknya sajak putih sang Maestro
Benaknya terkungkung, Malu dikata, tak pantas
Dikiranya dia perempuan Jalang
Berontak hati mengakar
Sampai kapan perempuan dikata jalang ?
Adakah laki-laki jalang ?
Mengapa cukup dikata pembual ?
Tak bolehkah diucap jalang ?
Jaman berlari kencang, tersadar diri
Petuah membatasi, ternyata perempuan itu bukan jalang
Lamunan emosi mengocak sendi
Mengapa harus memaki terminologi
Tak ubahnya dengan yang lalu
Semu kian tercabik, tinggal semu
Satu sajak pun tak terlontar 
Diam sebagaimana adanya, bicara seakan tak ada rasa

0 komentar:

Posting Komentar