Perempuan (bukan) Jalang
Hendak dicupliknya
sajak putih sang Maestro
Benaknya terkungkung,
Malu dikata, tak pantas
Dikiranya dia
perempuan Jalang
Berontak hati
mengakar
Sampai kapan
perempuan dikata jalang ?
Adakah laki-laki
jalang ?
Mengapa cukup
dikata pembual ?
Tak bolehkah
diucap jalang ?
Jaman berlari
kencang, tersadar diri
Petuah membatasi,
ternyata perempuan itu bukan jalang
Lamunan emosi
mengocak sendi
Mengapa harus
memaki terminologi
Tak ubahnya
dengan yang lalu
Semu kian
tercabik, tinggal semu
Satu sajak pun
tak terlontar
Diam sebagaimana adanya,
bicara seakan tak ada rasa
0 komentar:
Posting Komentar