Sabtu, 21 April 2018

Aku yang mencintaimu seorang

Berfikir tentangmu tak kan pernah ada habisnya, berdoa dan berharap agar kau kelak menjadi pendamping hidupku untuk selamanya. Kamu sering berkata kepadaku, dan memintaku menunggu hingga sebuah kata kelak menjadi sebuah kata kepastian.
Aku sering menuliskan beragam cerita kepadamu, tidak saat ini saja, bahkan hampir setiap harinya. Kadang kala aku menulis romansa tentang kita, atau kadang hanya tentangmu saja. Tapi tak jarang pula kau tak membalasanya, hingga suatu kali aku menyerah untuk menuliskannya.
Kamu, lelaki yang tak mau membalas sebuah romansa yang kutulis karena bagimu, kau tak pandai merayu dalam kata. Kau terbisu ketika kuminta untuk menyatakan cinta dihadapanku untuk yang pertama. Andai saja, aku memaksamu untuk menulis sebuah prosa atau berteriak memanggil namaku, pasti kau tak akan pernah melakukan apa yang ku pinta.

0 komentar:

Posting Komentar