Sering kali ku berdoa pada Tuhanku, Allah.
Agar aku diberikan kesabaran yang selapang-lapangnya. Aku memohon agar aku dapat bersabar atas segala amarah yang ada pada jiwaku. Di saat saya memohon untuk bersabar dan saya telah bertekaduntuk bersabar. Ternyata Allah benar-benar menguji hambanya atas doa yang dimohonkan itu.
Bukan dengan kejadian yang biasa dapat menguras tenaga untuk melampiaskan dengan kemarahan. Akan tetapi ujian itu lebih berat dari yang dibayangkan atas permohonannya.
Allah menguji kesabaranku, saat aku benar-benar berharap mendapatkan apa yang aku inginkan. Saat ketika aku telah memantapkan membuat mimpi. Ternyata Allah mengambil mimpi itu. Ujian kesabaran yang ini lebih dari sekadar amarah bagiku. Ujian dimana hamba harus bersabar, bersyukur, berserah agar dapat memahi hikmah dibalik segala yang telah diputuskan oleh Allah.
Sungguh hanyalah Allah yang dapat menolong manusia. Allah lah yang dapat memberikan ketenangan. Pada titik ini, saya benar-benar merasa kesabaran hamba sedang diuji sesuai dengan apa yang saya lantunkan dalam doa setiap harinya. Sungguh ujian ini adalah ujian yang paling berat dari yang saya bayangkan. Betapa sombongnya hamba, yang dapat membayangkan ujian yang akan Allah ciptakan kepada mahluknya.
Berada pada Titik terendah membuat saya sadar akan banyak hal. Bahwa tidak semuanya dapat dikalkulasikan dengan akal. Manusia mungkin dapat berspekulasi, tapi Allah sang maha Eksekusi.
Jangan tanya, bagaimana rasanya ujian ini, bagi saya yang mengalami saya butuh untuk jatuh bahkan putus asa untuk mimpi saya yang belum sampai ini. Saya dalam keadaan rendah diri, frustrasi hingga bahkan sempat bersuudzon kepada Allah. Bertanya-tanya tentang apa tujuan Allah memberikan hamba ujian yang seperti ini.
Beberapa minggu setelah itu, saya menyadari dengan penuh keimanan, hamba menemukan makna syukur, makna kesabaran, makna keikhlasan, makna keagungan sang Maha Khalik, makna sebanr-benar iman kepada Allah.
Tidak perlu kau ragukan teman, usahaku untuk sadar dan bangkit dari mimpi yang belum sampai sangat berat bagiku. Bagaimana berusaha melapangkan hati, berhenti untuk menggunakan akal dan terus mengimani setiap ayat-ayat Allah. Melihat kekuasaan Allah, mempercayai ketetapan Allah, berhusnudhon terhadap Allah dan menghadirkan Allah dalam setiap doa. Tidaklah mudah, sungguh tidak mudah. Dan semua itu aku sebut sebagai ujian kesabaran yang telah kumohonkan.
Allah, terima kasih telah memberikan hamba ujian yang begitu sakit, menyayat hati, membuat kerdil logika manusia.
Sampai tulisan ini adapun, aku masih berusaha untuk mencapai keikhlasan atas ujian Allah, keimanan untuk mempercayai ketetapan Allah, bersyukur atas apa yang Allah timpakan, dan mengambil hikmah dari perjalanan dan proses hidup hamba sebagai manusia Ciptaan Allah. Bersama ujian ini datang, saya menemukan makna ketentraman yang sebenar-benarnya. Beginilah cara Allah membuat hambanya mendekat kepadanya, melalui ujian dan cobaan.
Senin, 06 April 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar